Thursday, January 27, 2011

Kerajinan Genting

Pendahuluan
Setelah ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan ayah kami Muhammad Ibrahim pada tahun 1950 membuat usaha kerajinan Genting dan Batu Bata. Lokasi usaha kerajinan ayah kami didekat Sungai Puhun desa Baru Lubai Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Usaha kerajinan Genting dan Batu Bata ini merupakan yang pertama di Kecamatan Lubai.


Proses pembuatan

Bahan baku pembuatan Genting dan Batu Bata adalah tanah liat yang diambil langsung dari rawa didekat lokasi usaha-usaha. Tanah liat itu kemudian di-injak-injak agar menjadi seperti adonan untuk membuat kue donat. Setelah tanah liat telah membentuk seperti adonan untuk membuat kue ini, lalu dicetak membentuk Batu Bata. Setelah siap untuk di cetak, kemudian dicetak menggunakan cetakan dari kayu. Saat itu belum dikenal teknologi press dari bahan logam baik secara manual maupun tenaga hidrolig.

Semudian genteng yang sudah di press tersebut di taruh di bagan, agar kering dulu, kemudian genteng tersebut dirapikan agar lebih baik hasilnya. Setelah genteng sudah dirapikan, kemudian di jemur selama dua hari penuh. dan setelah kering kemudian genteng dikumpulkan di tobong.

Setelah tobong tersebut itu penuh, kemudian genteng tersebut kita bakar di tobong selama satu hari, agar hasilnya bagus.

Tenaga Kerja

Untuk pembuatan gentengnya, ayah kami mengambil tenaga kerja dari Yogjakarta, karena di daerah ini banyak usaha kerajinan genting.

Kebangkrutan Usaha

Salah faktor penyebab bangkrutnya usaha kerajinan tanah liat orang tua kami adalah karena ditipu oleh pemesan Genting dan Batu Bata. Pemesan minta kiriman dalam jumlah yang besar, namun setelah barang dikirim dia tidak membayar lunas pesanannya itu bahkan hutangnya tidak dibayar sampai saat ini. Peristiwa ini terjadi tahun 1954.

No comments: